Klasifikasi Hadist Berdasarkan Kualitasnya

0 comments


Berdasarkan Kualitasnya, hadist dibagi menjadi 3. [1]
a. Hadist Shahih
Adalah hadist yang muttashil (bersambung) sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil dan dhabith (kuat daya ingatannya) sempurna dari sesamanya, selamat dari kejanggalan (syadzsz), dan cacat (‘illat).
Hadist Shahih mempunyai 5 kriteria yaitu
· Persambungan Sanad
· Keadilan para perawi
· Para perawi bersifat dhabith.
· Tidak terjadi kejanggalan (syadzdz)
· Tidak terjadi ‘illiat.

Macam-macam hadist shahih1.  Shahih lidzatihi (shahih dengan sendirinya), karena telah memenuhi 5 kriteria hadist shahih. 
   2.  Shahih lighayrihi (shahih karena yang lain), semestinya sedikit tidak memenuhi persyaratan hadist shahih ia baru sampai tingkat hadist hasan, karena diantara perawi ada yang kurang sedikit hapalannya dibandingkan dalam hadist shahih, tetapi karena diperkuat dengan jalan/ sanad lain, maka naik menjadi shahih li ghayrihi.
Hadist yang telah memenuhi persyaratan hadist shahih wajib diamalkan sebagai hujjah atau dalil syara’ sesuai dengan ‘ijmapara ulama hadist dan sebagian ulama ushul dan fiqih.Hadist shahih lighayrihi lebih tinggi derajatnya dari hasan lidzatihi, tetapi lebih rendah dari pada shahih lidzatihi. Sekalipun demikian ketiganya dapat dijadikan hujjah.
b. Hadist Hasan
Adalah hadist yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil, kurang sedikit ke-dhabith-annya, tidak ada kejanggalan, dan tidak ada ‘illat. Kriteria hadist hasan hamper sama dengan hadist shahih, Perbedaannya hanya terletak pada ke-dhobith-annya.
Macam-macam hadist Hasan
ü Hasan lidzatihi (hasan dengan sendirinya)
ü Hasan lighayrihi, hadist dha’if yang naik menjadi hasan li ghayrihi.Hadist dha’if bisa menjadi hasan li ghayrihi dengan 2 syarat yaitu:
a. Harus ditemukan periwayatan sanad lain yang seimbang atau lebih kuat.
b. Sebab kedha’ifan hadist tidak berat seperti dusta dan fasik (tidak patuh beragama), tetapi ringan seperti hapalan yang kurang kuat atau terputusnya sanad atau tidak deketahui dengan jelas (majhul) identitas perawi.
Hadist hasan dapat dijadikan hujjah walaupun kualitasnya dibawah hadist shahih.
c. Hadist Dha’if
Hadist dha’if adalah hadist yang tidak memenuhi sebagian atau semua persyaratan hadist hasan atau shahih, misalnya sanad-nya tidak bersambung (muttashil), para perawinya tidak adil dan tidak dhabith. Terjadi keganjilan baik dalam sanad maupun matan. Dan terjadinya cacat yang tersembunyi pada sanad dan matan.
Hadist dha’if tidak identik dengan hadist mawdhu’ (hadist palsu). Di antara hadist dha’if terdapat kecacatan para perwinya yang tidak terlalu parah, seperti daya hapalan yang kurang kuat tetapi adil dan jujur. Sedangkan hadist mawdhu’ perawinya pendusta. Para ulama memperbolehkan meriwayatkan hadist dha’if sekalipun tanpa menjelaskan kedha’ifannya dengan dua syarat yaitu:
1. Tidak berkaitan dengan akidah seperti sifat-sifat Allah.
2. Tidak menjelaskan hukum syara’ yang berkaitan dengan halal dan haram.
Macam-macam hadist dha’if yaitu:
a. Dha’ifsebab pengguguran sanad
1. Hadist Mursal
2. Hadist Munqathi’
3. Hadist Mu’dhal
4. Hadist Mu’allaq
5. Hadist Mudallas.
b. Dha’if sebab cacat Perawi
· Cacat Keadilan
1. Hadist mawdhu.
2. Hadist matruk
3. Hadist majhul
· Cacat Ke-dhabith-an
1. Hadist Munkar
2. Hadist Mu’allal
3. Hadist mudarraj
4. Hadist Maqbul
5. Hadist Mudhtarib
6. Hadist Muharraf
7. Hadist Mushahhaf
8. Hadist Syadz


[1] Smeer,Zeid B.2008.Ulumul Hadits.Malang:UIN-Malang.hlm.43

comments (0)

Posting Komentar