Potongan-potongan Irama (التّـقطيع)

1 comments


Kata “التّقطيع” menurut Etimologi berasal dari kata:
قطّع ـ يقطّع ـ  تقطيعا الشعر :
اي حلله الى اجزائه العروضيّة
Artinya : “memotong-motong syi’ir menjadi beberapa bagian (taf’ilah) ‘Arudl.”[1]
Sedangkan menurut Terminologi:
تجزئة البيت من الشعر بمقدار من التفاعيل وهى الأجزاء التى يوزن بها , بعد قراءته وتأمله لمعرفة البحر الذى جاء عليه بوجه الإجمال
Artinya: “Potongan-potongan bait dari beberapa bagian (taf’ilah) yang dinyanyikan, setelah membaca dan melakukannya untuk diketahui lagunya (baharnya), yang akan menghasilkan keindahan.”[2] 
Ilmu Arudh terdiri dari dua rukun, yaitu taf’ilah dan lagu (bahar), lagu tersebut terdiri dari beberapa taf’ilah, sedangkan taf’ilah tersusun dari beberapa satuan suara, dan satuan suara terbentuk dari huruf-huruf taqti’.  Adapun banyaknya huruf taqti’ ada sepuluh, yaitu Lam, Mim, ‘Ain, Tak, Sin, Yak, Wawu, Fak, Nun dan Alif. Jika huruf-huruf terseut dikumpulkan menjadi satu ucapan kalimat: لَمِعَتْ سُيُفْنَا.[3]


[1] Mas’an Hamid,  Ilmu Arudh dan Qawafi (Surabaya: Al-Ikhlas, 1995), , 100
[2] Amin Ali Said, Fii ‘Ilmul ‘Arudh wal Qoofiyah (Libanon: Darul Ma’arif, 1982), 25
[3] Mas’an Hamid, Op.cit, 101

comments (1)

Assalamu alaikum wr wb.
mudah-mudahan komentar ini segera dibaca.
minta tolong kita punya buku yang pengarangnya diatas disebutkan Mas'an Hamid ilmu arud dan qawafi. saya mau nyusun skripsi tapi kekurangan referensi bahasa indo mohon bantuannya tentang buku itu. terima kasih.

Posting Komentar